First Love and Ends Love
Oleh : Desy Mayang Sari
Ada dua remaja putri yang bersahabat. Mereka adalah Khalida dan Yanti. Mereka bersama-sama dari anak-anak hingga kelas tiga SMA, dan mereka selalu duduk sebangku. Karena guru-guru memperhatikan kedekatan mereka, maka para guru tersebut tidak tega untuk memisahkan mereka berdua.
Ketika mereka kelas tiga SMA, ada teman sekelas mereka yang disukai oleh Khalida dan dia bernama Dedy, yang berbeda keyakinan dengannya. Khalida menjadi termotivasi karena kehadiran Dedy. Khalida pun menjadi rajin sekolah hingga akhirnya Khalida benar-benar suka.
Yanti menyadari Dedi tidak merespon Khalida. Lalu Yanti memberi ide agar Khalida berpacaran dengan teman lain agar tahu bagaimana respon Dedy. Khalida pun berpacaran dengan Krisna anak laki-laki dari kelas lain. Hingga Dedy menjadi cemburu. Namun ternyata Krisna adalah seorang playboy cap kodok. Sakit hatilah Khalida dan meninggalkan Krisna. Dan menjalankan hari seperti biasanya.
Setelah Ujian Nasional Dedy mendekati Khalida dan memberikan perhatian.
Tibalah masa kuliah, namun mereka tidak bisa bersama-sama karena Khalida kuliah di Malang dan Dedy kuliah di Samarinda. Mereka berdua sama-sama suka tapi tidak berani untuk menyatakannya.
Tiga tahun kemudian ketika ada seminar di Jakarta mereka berdua bertemu, tidak sengaja Dedy sangat senang karena Khalida sama sekali tidak berubah tetap murah senyum dan anggun. Ketika disela-sela istirahat seminar Dedy meminta nomor handphone Khalida. Khalida begitu kaget ketika melihat Dedy, mukanya tersipu malu dan memerah.
“Hai Khalida, masih ingat sama aku?”
“Dedy? (dengan muka kaget dan tidak percaya)”
“ehmm, nggak nyangka ya kita bisa ketemu”
“Iya.”
“Apa kabar Da?”
“Baik. Kamu sendiri gimana?”
“Baik juga. Kamu masih sering berhubungan sama Yanti? Dia makin pintar loh..”
“ Kami masih sering komunikasi kok, dia masuk jurusan kedokteran dan setahun lagi akan wisuda. Satu universitas denganmu kan. Benar-benar tidak terasa sekarang kita sudah menjadi seorang yang dewasa.”
“Iya. Benar banget. Ehm,, waktu istirahat sudah habis, nanti malam aku hubungi ya.”
######
Ringtone lagu Assalamualaikum berbunyi. Dan dilayar handphone Khalida terdapat panggilan dari nomor tidak dikenal. Khalida pikir itu adalah Dedy, namun ia ragu dan tidak mengangkat telpon tersebut. Tiga menit kemudian ada SMS masuk.
Isi SMSnya “Malam, Khalida. Ini aku Dedy, aku ingin berbicara banyak denganmu. “
Khalida senang ketika tahu bahwa SMS itu benar dari Dedy. Khalida segera membalasnya.
“Oh.. Dedy. Maaf tadi telponmu tidak kuangkat, aku pikir hanya orang iseng saja.”
Setelah dua menit SMS pun terkirim,ringtone Assalamualaikum berbunyi lagi. Ternyata penelponnya Dedy. Khalida lalu mengangkatnya dengan gugup.
“Hallo”
“Malam Lida. Ini Dedy, maaf telah mengganggumu.”
“Oh, tentu saja tidak Ded. “
“Aku ingin berbicara banyak dengan mu tapi tidak ditelpon.”
“Lalu?”
“Aku ingin mengajakmu pergi jalan setelah pulang dari seminar. Bisa?”
“Ehm.. Baiklah, kita kan teman, tentu saja aku tidak akan menolaknya.”
“Okelah kalau begitu. Selamat istirahat ya Lida. Sampai bertemu besok.”
“Iya Dedy. Makasih.”
#########
Keesokkan harinya, Khalida bertemu dengan Dedy. Mereka pergi ke Monumen Nasional dan berjalan-jalan . Mereka ngobrol hingga tak terasa matahari mulai terbenam. Lalu Khalida bertanya pada Dedy.
“Ded, karena sudah mau magrib aku, sebaiknya kita pulang saja ya.”
“Oiya, aku sampai lupa. Baiklah besok kita sudah tidak bisa bertemu lagi seperti sekarang. Besok aku akan kembali ke Samarinda dan kamu juga kembali ke Malang tapi aku berharap setelah ini kita masih bisa berhubungan via telpon.”
“Baiklah. See you next time.”
“Bye.”
##############
Sekembalinya mereka dari Jakarta, mereka saling berhubungan walaupun hanya via telpon dan semakin dekat. Lalu Khalida terfikir untuk membuat kejutan pada Dedy , Ia pun berencana untuk ke Samarinda setelah wisuda yang akan berlangsung dua bulan lagi.
########
Tak terasa dua bulan berlalu, Khalida bergegas menuju airport dan akan segera meninggalkan Malang menuju Samarinda. Setibanya di bandara Samarinda, Khalida bertemu dengan Krisna si playboy cap kodok yang pernah menyakitinya. Namun, Khalida memang seorang wanita yang baik, dia sudah memaafkan Krisna. Ia pun menghampirinya Krisna.
“Assalamualaikum Krisna.. “
“Eh.. loe.. Khalida kan?”
“Dijawab dong salam ku”
“Walaikumsalam, eh sorry, gue kaget aja liat loe yang sekarang.”
“Gaul banget sih kamu sekarang Kris.. Beda banget sama yang dulu, dulu kan cupu banget.”
“Itu kan dulu, zaman kuda gigit besi. Sekarang beda donk, ya nggak sih.”
“Kamu kuliah bareng Dedy kan?”
“Kok tau loe?”
“Kan aku tau dari Dedy dan Yanti. Ngomong-ngomong,Dedy persisnya tinggal dimana ya? Maklum aku kan nggak begitu tahu Samarinda.”
“Ehmmm,,ehmm,,, ada apa nih tanya-tanya Dedy? Cinta Lama Bersemi Kembali ya?”
“Husss… Memang kami pernah jadian?”
“Lida, Lida.. Gue tau kok kalian berdua itu saling suka, cuman kalian berdua sama-sama gengsi untuk saling menyatakan perasaan masing-masing.”
“Huuuu. Sok tau kamu nih..”
“Da, gue pengen kasih tau yang sebenarnya ke elo. Sebenarnya semenjak dua minggu yang lalu Dedy dirawat dirumah sakit.”
“Hah? Serius kamu Kris?”
“Serius lah, dua rius malahan. Kalau nggak percaya kita langsung ke rumah sakit aja yuk.”
“Loh? Bukannya kamu mau berangkat?”
“Hah? Berangkat? Gue cuman ngantar nyokap kaleee.”
“Hah? Berangkat? Gue cuman ngantar nyokap kaleee.”
“Oh..gitu ya.”
“Jadi kerumah sakit nggak nih? Yuk, buruan naik mobil gue.”
########
Setelah tiba di rumah sakit… Krisna tiba-tiba kebelet pengen ke toilet. Lalu dia berbisik kepada Khalida.
“Eh,, Da. Yang itu tuh kamarnya si Dedy, yang nomor 171. Jangan salah loe ya. Eitzz, satu lagi basmallah ya biar nggak cenat cenut. Hahaha… Canda.“
“Hehe.. Oke deh aku duluan ya.”
Setibanya di depan kamar 171 yang pintunya terbuka setengah, Khalida melihat dua orang sedang bercakap serius yaitu dokter dan Dedy. Khalida menghentikan langkahnya sejenak dan mengurungkan niatnya untuk langsung menemui Dedy. Ia mendengarkan pembicaraan mereka.
“Maaf Mas Dedy saya harus mengatakan ini, bahwa penyakit anda sudah sampai pada stadium akhir dan tidak ada cara lain kecuali anda harus menjalani transplantasi ginjal.”
Dedy terdiam sejenak, lalu bertanya kepada dokter.
“Apa yang harus saya lakukan, Dok?”
“Menurut saya sebaiknya anda mencari donor dan dari keluarga terdekat bila ada, kalaupun sekiranya tidak ada maka kami akan membantu semampu kami.”
Khalida tak kuasa menahan isak tangisnya, dia pun terduduk lemas mendengar pernyataan dokter. Dalam hati Ia berkata “ Mengapa Dedy setega itu tidak menceritakannya padaku?”
Krisna datang…
“Eh… loe kenapa nangis?”
Sambil menghapus air matanya. Khalida berkata.
“Oh, nggak papa kok, tadi cuma kelilipan aja.”
“Loe udah ketemu Dedy?”
“Belum, aku tungguin kamu.”
Lalu mereka bergegas masuk untuk menemui Dedy yang baru selesai berbincang dengan dokter. Dedy terkejut melihat kedatangan Khalida.
“Hai, Ded.. kamu sakit apa? Kok nggak ngasih kabar?”
“Cuma kecapean aja kok.”
“Cieeee, yang lagi kangen-kangenan.” Krisna memotong pembicaraan Dedy dan Khalida.
“Ah, kamu Kris.. Jangan mulai lagi.” jawab Khalida
##############
Sesampainya di hotel, Khalida berpikir untuk mendonorkan ginjalnya mengingat dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Dua hari kemudian Khalida menemui dokter yang menangani Dedy. Dan menawarkan satu ginjalnya untuk didonorkan kepada Dedy. Dokter setuju, namun sebelum Khalida harus menjalani beberapa rangkaian tes.
Beberapa hari kemudian hasil tes diterima, dengan rasa deg-degan membuka amplop yang baru saja Ia terima. Dan ternyata hasilnya sesuai dengan harapan Khalida. Siang itu juga Khalida menjenguk Dedy. Tatapan Dedy terlihat tidak seperti biasanya seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu. Lalu Dedy jujur bahwa sesungguhnya dia mencintai Khalida sejak SMA. Khalida terharu dan Ia juga jujur pada Dedy, tapi Khalida berkata.
“Maaf Ded, kita berbeda. Dan tidak mungkin bagiku untuk pindah keyakinan, aku rasa kamu juga begitu.Ada baiknya hubungan kita hanya seperti ini saja. Aku harap kamu bisa mengerti.”
Khalida tak kuasa menahan tangis dan berlalu dari hadapan Dedy. Dedy berusaha mengejar Khalida namun tiba-tiba dokter menghentikan langkah Dedy yang belum mampu berjalan dengan baik. Lalu dokter mengatakan bahwa telah mendapatkan donor untuknya namun tidak ingin diketahui identitasnya sekalipun kepada Dedy.
####################
Hari yang dinanti tiba, Khalida sudah berada diruang operasi yang sama dengan Dedy. Dan Dedy tidak mengetahui keberadaan Khalida yang terlindung oleh tirai. Operasi telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.
Tanpa sengaja Dedy melihat Khalida dari tirai yang terbuka setengah. Setelah mengetahui bahwa pendonornya adalah Khalida. Akhirnya Dedy masuk Islam. Dan beberapa bulan kemudian Dedy melamar Khalida . Khalida dengan bahagia menerimanya dan mereka menikah.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar